Selamat Datang di Blog saya. Semoga hari anda menyenangkan dan Terima Kasih sudah mampir :)

Minggu, 20 November 2011

AKHIR UNTUK AWAL YANG BARU PART 2

Dan pada akhirnya....


Berixius Lestrange jatuh dalam pusaran warna saat dirinya masuk ke dalam perapian sang Menteri Sihir. Udara panas dan abu perapian menyelimutinya selama dirinya terantuk-antuk batu lorong perapian. Setelah beberapa menit berpusar dalam perapian yang membuat mual, Berixius Lestrange terjerembab keluar dari perapian di sebuah ruangan yang mengeluarkan suara klik-klik aneh.
Perapian Menteri Sihir sepertinya hanya memiliki satu hubungan. Perapian itu adalah milik kantor Kepala Sekolah Hogwarts. Berixius bangkit dari lantai sambil mengibaskan jubah hitamnya dari belanga yang menempel. Kantor Kepala Sekolah Hogwarts kosong dan terlihat sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya pigura persegi yang menambah lukisan-lukisan Kepala Sekolah yang pernah menjabat. Di samping pigura Albus Dumbledore yang sedang tertidur, terdapat pigura persegi milik Minerva McGonagall. Tapi penghuni pigura tersebut sedang tidak di tempat. Sementara itu, Kepala Sekolah yang lain sepertinya tidak menyadari kehadiran Berixius Lestrange karena masih tertidur dalam mimpi kosong mereka.

AKHIR UNTUK AWAL YANG BARU PART 1

Ini adalah kisah terakhir dari kisah ini. Namun dikarenakan ceritanya kali ini cukup panjang, maka saya membaginya menjadi dua bagian. Selamat membaca dan Enjoy It!


Sekumpulan burung yang bertengger di ranting-ranting pohon Ek, terbang menjauh ketika terdengar letusan kecil di dekat pohon. Sesosok pria mengenakan jubah hitam muncul dari udara kosong dan memperhatikan burung-burung yang terbang menjauh. Koak-koak mereka seperti alarm yang membangunkan penghuni lain yang bersembunyi di hutan itu. Pria tersebut mengacungkan tongkat nya dan mengarahkannya ke kumpulan burung dan mengeluarkan sinar ungu. Burung-burung yang sedang terbang mendadak berhenti di tengah udara dan detik berikutnya terbakar dan lenyap menjadi asap. Penghuni hutan yang sempat menyaksikan peristiwa itu, kembali mendekam bersembunyi di dalam liangnya.

AWAL SEBUAH RENCANA

Kisah semakin seru, penuh intrik. ayo lanjut baca ceritanya. Ini adalah cerita lanjutan dari Akhir Sang Agen Ganda. Selamat membaca ya. Enjoy It!


Malam Desember terasa dingin seperti malam Desember tahun-tahun sebelumnya. Tapi sudah sepekan ini, udara malam terasa sangat dingin. Dinginnya terasa mencekam seakan ada sosok-sosok lain yang turut serta mendinginkan udara malam. Tak sulit mengetahui apa yang telah membuat udara semakin dingin. Membuat perasaan tiap orang menjadi suram dan hanya seperti diliputi kesedihan yang mendalam.
Dementor dimana-mana. Peristiwa ini membuat semua orang kembali mengingat peristiwa berpuluh-puluh tahun yang lalu saat Dia Yang Tak Boleh Disebut Namanya kembali. Semua orang sudah menyadari ada sesuatu yang buruk sedang terjadi, sesuatu yang jahat. Di Natal kali ini, banyak orang memilih untuk menetap di rumah yang nyaman dan menghabiskan waktu dengan keluarga mereka. Kejadian-kejadian tragis terus terjadi, baik di komunitas penyihir maupun muggle. Peristiwa yang masih segar diingat semua orang adalah saat kawanan Manusia Srigala menyerang desa penyihir di daerah selatan Inggris. Semua penduduknya tewas dan di langit desa terlihat jelas Tanda Kegelapan berwarna hijau menerangi langit yang diterangi bulan purnama..

AKHIR SANG AGEN GANDA

Duh, sudah lama ni ga kirim posting. Maklum lagi sibuk-sibuknya hehehehe.. Kita lanjut aja ya cerita tentang Berixius Lestrange. Cekidot dan Enjoy It!


Di loteng yang sempit, kotor dan panas, di situlah Berixius Lestrange dikurung. Tiap harinya dijaga dua orang terus menerus dan tak ada satupun yang mengajaknya bicara. Meninggalkan Berixius dalam ruangan pengap dan bau kotoran. Sebelum dia dijejalkan ke dalam loteng, Harry Potter memberitahunya bahwa loteng itu adalah kamar peri rumah nya yang dulunya milik keluarga Black, Kreacher. Sekarang Kreacher tiada, Hermione menyebutkan kalau peri rumah itu telah mati karena usia. Hanya lemari yang berisi penuh gombal kain usang dan sisa-sisa tulang yang menjadi dekorasi loteng itu, ditambah sarang laba-laba di sudut dan decit tikus-tikus.

Senin, 14 November 2011

PERJANJIAN GRIMMAULD PLACE NO 12


Haloo Teman-teman. Saya lanjut ya cerita nya. Jangan lupa kasih komentar nya :) Enjoy It!


Sesosok hitam tampak hilir mudik di bawah naungan pohon Ek tua. Cahaya bulan purnama dengan jelas menyinari wajah wanita itu, menampakkan kegelisahan yang terpeta di kulit pucatnya. Sosok wanita itu menjerit kecil ketika sesosok yang lain muncul dari semak-semak dengan mantel berpergian. Sosok pendatang segera menghampirinya di bawah pohon Ek dan mengucapkan sesuatu dengan lembut.
“Muffliato”
“Hermione, syukurlah” kata wanita pertama.
“Ada apa Ghesti? Kenapa harus ditempat seperti ini?” kata Hermione sambil menurunkan kerudungnya.
”Aku harus menyampaikan sesuatu yang penting. Aku ingin kau yang pertama mendengarkan ini.” keluh Ghesti. Wajahnya semakin pucat dan mulai tampak ketakutan.
”Kau punya tim, Ghesti. Tidakkah kau mempercayai tim mu?”
”Ini bukan masalah kepercayaan, Hermione. Ada sesuatu yang lebih penting.” kata Ghesti.
”Baiklah, dan apa hal penting itu? aku harus bangun besok pagi untuk mengepalai sidang Lestrange.” kata Hermione. Matanya mengawasi kayu lurus yang dicabut dari saku Ghesti.
Sinar terang mendadak menyinari daerah itu dan ketika sinar itu lenyap, mata Hermione tampak tak terfokus dan diam. Melihat ini, Ghesti tampak semakin bingung dan melambai-lambaikan tangannya di depan mata Hermione dan sedetik kemudian, rona wajah Ghesti tampak mengeras dan senyuman tersungging di mulutnya.

BAYANG-BAYANG GELAP


Daripada bengong, kita lanjutkan baca kisah Berixius Lestrange yuk! Cerita makin seru loh.. Mau tau? Mau tau? Mau tau? Jamaaaah oooh Jamaaah... Alhamduulillaah.. hihihihi #digampar ustadz Maulana. Heheheh.. Enjoy It ya!


Rombongan penyihir berjubah hitam berkumpul memenuhi ruang meja bundar. Sebelum matahari menunjukkan sinarnya shubuh itu, mereka berapparate. Pergi menuju lokasi-lokasi yang telah mereka tentukan untuk menjalankan tugas dari pemimpin mereka yang takkan mereka puja seperti pemimpin sebelumnya, Rodolphus Lestrange. Secara diam-diam, Rodolphus Lestrange sangat menginginkan dirinya dipanggil ‘Yang Mulia’ oleh anak buahnya dan tiap mereka berbuat salah, dia tak segan menghukum mereka dengan kutukan krusiatus. Tapi hukuman ini tak berlaku untuk keluarganya, terutama Chaxill Lestrange, bibinya. Bukan karena menghormati, tapi karena takut akan ucapan Chaxill dua minggu yang lalu.

MISTERI LANTAI TIGA BELAS


Terima kasih sudah mengikuti kisah ini sampai saat ini. Semoga kisah ini dapat menghibur anda. Ini adalah lanjutan cerita sebelumnya. Mohon komentarnya ya.. Untuk kebaikan bersama xixixxixi..


Malam itu, tiga pria berseragam bersorak kemenangan menonton tim kesebelasan mereka mencetak gol melalui televisi yang disangkutkan di Pos Jaga Hotel. Tak satupun dari mereka menoleh untuk melihat pengunjung hotel yang mengendarai mobil-mobil mewah, masuk dan berhenti di depan pintu besar hotel berbintang tiga. Hanya ada beberapa penginapan yang berderet di jalan itu dan hotel dengan plat nomor tiga belas lah yang paling sedikit dikunjungi penginap. Hotel itu memiliki lima belas lantai, tapi hanya ada empat belas lantai yang berfungsi dan ditempati penginap. Ada desas-desus lantai tiga belas di hotel itu berhantu. Walau tak satupun yakin kenapa, semua lift yang terpasang di hotel itu tak pernah bisa berhenti di lantai tiga belas, dan pasti selalu berhenti di lantai selanjutnya. Bahkan jika ada pengunjung yang penasaran, mencoba menaiki tangga darurat, pasti akan muncul di lantai empat belas. Reeves’s Hotel sudah lima kali masuk dalam majalah Misteri.

RUMAH KECIL KUMUH


Ini lanjutan dari cerita sebelumnya Certa dan Derita. Jangan lupa beri komentarnya ya. Enjoy It!

Setiap sore hari, Resi selalu berkeliling untuk menjajakan roti dagangannya ke setiap desa dan kompleks perumahan. Walaupun roti buatannya kurang enak, tapi penduduk desa Cattermole selalu menunggu kedatangan van Resi’s Bakery. Keheranan melandanya ketika dia melewati sebuah rumah kecil kumuh dengan pekarangan liar. Dia mendengar gelak tawa nyaring beberapa orang dalam rumah itu. Dia belum tahu kalau sudah ada pemilik baru yang menempati rumah tersebut. Pemilik rumah saat ini, pastilah orang yang memiliki tipe pemalas, karena semenjak pindah tidak merapikan ataupun mengurus pekarangannya yang seperti hutan liar. Tidak seperti pemilik sebelumnya yang kebetulan pelanggan tetap rotinya, yang rajin mengurus rumah dan pekarangannya, tapi sayang lima tahun lalu keluarga pemilik rumah tersebut tewas dalam kecelakaan pesawat. Beritanya terus menerus disiarkan di televisi.

CERITA DAN DERITA


Ini adalah cerita lanjutan dari Musibah Keberhasilan. Pelahap Maut semakin meraja lela. Penasaran kan? Selamat membaca dan jangan lupa komentar ya. Enjoy It!


Hentakan kaki terdengar nyaring dalam suasana membisu itu. Puluhan sosok berjubah hitam terus memenuhi ruang makan keluarga Lestrange. Para Pelahap Maut duduk di sekeliling meja makan hitam panjang mengkilat dan sisanya berdiri bersandar di dinding batu. Sosok kecil bertopeng muncul dari perapian sepuluh menit yang lalu dan bergabung dengan lainnya bersandar di dinding, ikut diam dan memperhatikan sosok pria yang sedang melamun di ujung meja. Rodolphus Lestrange terus memandang perapian seakan menunggu sesuatu muncul dari sana. Dua Peri Rumah yang memakai pakaian bewarna-warni tak hentinya lari-lari kecil disekeliling belakang kursi para penyihir. Tak sedikit para penghuninya melirik sembunyi-sembunyi ke arah mereka. Sosok-sosok pria wanita bertampang kotak dalam lukisan berbisik-bisik ke tetangganya, mencibir suasana sunyi senyap itu.
“Mereka terlambat” sosok di ujung meja memecah kesunyian.
“Sudah jelas mereka gagal.” kata Slyther. ”Para Auror pasti menangkap mereka.”
”Diamlah Slyther” kata pria di sebelah Rodolphus Lestrange. ”Mereka pasti berhasil, auror tak mungkin tahu. Mereka sudah pada pulang pastinya.”
”Kau yakin?” cibir Slyther.
”Tenanglah kalian berdua” kata Rodolphus. ”Zaeful, aku yakin anakmu Berry dan Rixa bisa mengatasi mereka seandainya para auror tahu” Walaupun begitu, terdengar kekhawatiran dalam suaranya.

Banyak sosok berjubah hitam beringsut, memandang teman di sebelahnya, berbisik tanpa suara ataupun memasang kode mata keherananan. Nuxagetha Lestrange memandang mertuanya dengan wajah pucat, Chaxill hanya membalas dengan meremas tangannya. Sementara itu Elyana hanya melamun memandang sepatunya tanpa ekspresi seakan dirinya tak ada dalam ruangan itu. Jam hias di atas perapian menunjukkan hampir pukul empat shubuh ketika sebercak sinar biru muncul di lantai di dekat meja.

MUSIBAH KEBERHASILAN


Kali ini saya akan melanjutkan cerita si Berixius Lestrange. Pada penasaran kan? hahaaha.. Oke  jangan lupa komentarnya ya. Enjoy It!


SEORANG AUROR DITEMUKAN TEWAS
Setelah diduga hilang beberapa bulan, salah satu auror terbaik, Jhojo Black ditemukan tidak bernyawa di pasar Muggle. Setelah dilangsir ke tempat kejadian oleh wartawan Dialy Prophet kemarin, jenazah auror tersebut ditemukan oleh seorang muggle yang hendak membuka tokonya. Jhojo Black ditemukan berbaring di trotoar dengan mengenakan gaun wanita. Muggle tersebut sempat menduga mayat tersebut adalah waria (pria muggle yang suka berdandan ala wanita) yang mengalami serangan jantung karena tidak ditemukan tanda kekerasan baginya.
Setelah meninjau kejadian ini, Kepala Auror, Harry Potter memberitahu pers bahwa Jhojo Black sebelumnya dalam penyamaran karena tugas. Dan sebab kematiannya diduga karena kecupan dementor, terlihat jasadnya mengering dengan mulut menganga dan mata mendelik terbalik yang menandakan jiwanya telah kosong. Beberapa kutukan tak termaafkan juga diduga telah dilancarkan ke tubuh auror malang itu sebelum tewas. Pelahap Maut diduga penyebab kematian auror tersebut. Warga sihir diharap hati-hati. Bersambung ke halaman 17...

Sabtu, 12 November 2011

RENCANA PEMIMPIN BARU


Haloo semuanya, kali ini saya post kan cerita selanjutnya dari petualangan hitam Berixius Lestrange. Ini adalah sambungan cerita Putih Yang Menghitam. Oke ga perlu panjang lebar, selamat mengikuti dan jangan lupa komentarnya ya teman. Enjoy It!


Api perapian menyala lemah, merah dan panas. Menghangatkan suasana awal musim dingin hari itu. Walaupun demikian, tak juga bisa menghangatkan jiwa pria yang memunggungi perapian di kantor itu. Pria berambut putih panjang, sorotan matanya dingin dan raut wajahnya selalu kelam. Dia mengelus tanda hitam di tangan kirinya. Tengkorak dan ular meliuk-liuk di lengannya. Sudah tiga bulan lamanya, Berixius Lestrange bergabung bersama keluarga besarnya dalam kelompok onar yang paling ditakuti dan dicari, Pelahap Maut.

Selama itu juga, peristiwa besar telah terjadi. Sejauh ini dua pelahap maut tewas dalam pengejaran yang dilakukan Kementrian Sihir yang dibantu Orde Phoenix, kelompok yang dibentuk untuk mengalahkan Pelahap Maut. Mereka adalah Yaxley dan Todd. Tak hanya itu, mereka juga telah menangkap Acturus Biel dalam rumahnya. Membuat Elyana Lestrange kekasihnya, bersedih berkepanjangan. Bisa dikatakan, dalam tiga bulan ini, Pelahap Maut kalah telak.

Rabu, 09 November 2011

PUTIH YANG MENGHITAM

Ini adalah lanjutan cerita dari cerita sebelumnya Antara Dua Jalan. Selamat membaca ya :) dan jangan lupa kasih komentarnya. Enjoy It!




Gelombang ombak ganas menghantam batu karang. Menggetarkan papan-papan rumah di atasnya. Sesosok berkerudung turun dari sapu, menghampiri pintu rumah yang telah usang. Seekor rubah semerah api berlarian di atapnya. Dia mengetuk beringingan dengan ombak kembali menghantam batu karang. Membuat dirinya dan papan di dinding basah dengan air asin. Dia berpikir apakah ini tempat yang benar? Tak mungkin ada orang disini, mungkin ombak berikutnya langsung meruntuhkan rumah ini. Dia mengetuk pintu sekali lagi.

”Siapa?!” terdengar suara kasar dari dalam rumah.

”Aku” jawab sosok berkerudung.


Terdengar langkah terburu-buru. Pintu terbuka. Pria bersosok besar muncul dan menyuruh pria berkerudung masuk.

”Ah, kau ternyata. Ada kabar?” kata pria besar itu sembari menutup pintu.

Tanpa dipersilahkan, sosok berkerudung duduk dan memadamkan perapian yang menyala, membuat rumah itu berpenerangan remang-remang oleh cahaya bulan.

”Aku punya nama-nama yang bertanggung jawab atas kebobolan Azkaban.”

Pria bersosok besar terdiam tapi bersemangat. ”Ah, aku mendengarkan”

”Mereka yang lolos dari maut dan Kementrian mendirikan kembali kelompok onar mereka, Pelahap Maut. Buronan Kementrian yang belum berhasil ditangkap. Zaeful Lestrange, pria penjual Tanaman Ganas di Knockturn Alley. Dia pemimpinnya, maksudku dia yang mendirikan lagi dan yang memimpin saat membebaskan Rodolphus Lestrange. Tapi aku tak tahu alasan mereka mendirikan lagi. Entah itu karena sesuatu seperti kembalinya Lord Voldemort atau apa. Tapi anda benar, Mr. Adie.” sosok itu berbicara dengan semangat.

Selasa, 08 November 2011

ANTARA DUA JALAN

Ini adalah cerita lanjutan dari cerita sebelumnya Rumah Berkabut. Semoga senang dengan ceritanya. Enjoy It!


Udara malam terdengar berkeretak di jendela kaca. Sosok-sosok besar hilir mudik disekeliling luar rumah. Pria muda berambut putih sedang duduk sambil membaca ulang koran tadi pagi, sendirian ditemani perapian yang membara. Ruangan itu penuh dengan potret diri, pigura mereka sangat mengkilat, tapi ada satu yang paling mengkilat, potret diri seorang wanita dengan rambut acak-acakan berpelupuk mata tebal. Orang-orang dalam pigura memandang pria berambut putih dengan malas-malasan.

Pria itu mengalihkan pandangannya dari koran ketika melihat sosok muda dalam foto didinding yang dipenuhi tujuh anak berseragam hijau. Dari sudut matanya, dia melihat sosok muda itu seperti dia, berexpresi tidak semangat, padahal piala emas berada ditangannya dan satu pemukul ditangan lainnya. Dia masih ingat jelas saat dia dan timnya memenangkan piala Quidditch dan karena itu juga pergelangan tangannya tidak bisa sembuh permanen saat tangannya dihantam bludger yang dikirim oleh tim musuh.

Lamunannya teralihkan ketika seorang gadis menyelonong masuk. Gadis dengan wajah persegi, dan kelihatan kasar. Tongkat hitam digenggamannya.

Senin, 07 November 2011

RUMAH BERKABUT

Ini adalah cerita kedua tentang Berixius Lestrange. Enjoy It!


Pagi itu matahari bersinar cerah, sepertinya matahari ikut berbahagia karena satu-satunya orang yang ditakuti di seluruh pelosok negeri sudah pergi dan tak kan pernah kembali lagi. Langit biru polos tanpa sedikitpun awan yang menggantung di angkasa. Angin bertiup sepoi-sepoi, menarikan bunga-bunga yang mekar indah. Penduduk desa Nottingham, beraktifitas dengan semangat karena sepertinya rasa bahagia mereka kembali lagi dan kabut-kabut dingin yang selama ini menghantui sepanjang tahun sirna saat ayam jantan berkokok shubuh tadi. Tapi masih ada satu tempat yang masih diselimuti kabut dingin.


Rumah besar seperti istana bertengger dengan megah diatas bukit dekat desa itu. Sekeliling rumah itu, diselimuti kabut tipis, banyak yang beranggapan itu bukan kabut biasa, kabut misterius seperti kabut yang sepanjang tahun ini menyelimuti pelosok negeri. Hanya sedikit warga yang pernah melihat penghuni rumah itu. Yang pernah melihat, mengakui orang yang ada di dalam rumah batu itu, sepertinya kuno karena tak ada tanda-tanda mereka memiliki peralatan elektronik. Listrikpun sepertinya tak ada. Rumah itu dihuni tujuh orang, ada seorang nenek, sepasang suami istri, sepasang anak kecil, mungkin anak dari suami istri itu, dan ada gadis muda yang sering menyapa penduduk desa bila turun ke desa untuk jalan-jalan.

TAAARR....!!!
KLONTANG....!!!

TIGA BELAS TENGKORAK DAN ULAR




Ini adalah cerita fiksi yang mengikuti cerita Harry Potter (FanFic). Cerita yang saya buat ini bersetting setelah Pangeran Kegelapan Lord Voldemort tewas yang berarti saat Dunia Sihir telah aman. Tapi ga seru kan kalau cerita nya aman-aman saja. heheheh.. Diceritakan Pelahap Maut yang sempat melarikan diri, bersembunyi kembali menampakkan taringnya. Dan dari sini lah cerita dimulai melalui karakter baru rekaan saya bernama Berixius Lestrange sebagai tokoh utama cerita. Karakter asli dalam cerita Harry Potter masih ada tapi dalam jumlah yang sedikit. Dalam cerita ini saya lebih banyak menceritakan kisah melalui sisi Pelahap Maut. Tidak usah panjang lebar lagi, Enjoy It!




“Ayo kita pergi!” teriak wanita dalam satu rombongan yang menuruni undakan depan kastil. Mereka terburu-buru dan sangat ketakutan.

“Ada apa Nu?” jawab pria dalam jubah gelap. Dia sedang berkelit dari sinar merah yang dikirim oleh seorang anak, lima meter jauhnya.
Sinar perak meluncur mengenai sang anak. Terpental dan terdengar jeritan.

”Kurasa Potter berhasil membunuhnya.” jawab Nu sambil mengirim sinar-sinar hijau ke sekelilingnya, saat lima orang, tua dan muda menghampiri rombongan mereka di tengah lapangan berumput.

Kembali lagi terdengar jeritan dan terdengar juga bunyi debam mengerihkan disalah satu sudut shubuh saat seorang raksasa jatuh. Sedangkan dari arah kastil di belakang mereka, terdengar sorak gempita bahagia yang keras sekali. Dan masih banyak orang-orang berjubah hitam, memakai topeng keluar dari pintu kastil, tetapi banyak dari mereka yang jatuh terpuruk saat terkena hantaman sinar dari arah dalam kastil ketika mereka menuruni tangga.

”Pangeran Kegelapan?” kata pria itu.

Minggu, 06 November 2011

Kumpulan Mantera Standart

A
Accio
Fungsi = untuk memanggil benda atau sesuatu. Ada dua cara penggunaan, yang pertama     ucapkan accio langsung pada benda yang ingin dipanggil. Kedua ucapkan nama benda di belakang accio, diucapkan bila benda tersebut tidak ada di sekitar pemanggil.

Biographi Berixius Lestrange

Berixius Zaeful Lestrange atau yang lebih dikenal Berixius Lestrange oleh musuh dan kerabat dekatnya, memiliki nama panggilan yang akrab, Berry oleh keluarga besarnya. Dilahirkan dari keluarga besar sihir yang masih kuno, dimana sangat memperhatikan kemurnian darah dari para keturunannya dan calon yang akan menyandang nama keluarga Lestrange, dan memandang rendah kaum yang berbeda dengannya.

Nottingham, 13 Desember 1989 adalah tanggal kelahiran Berixius Lestrange yang semasa di Hogwarts pernah menjadi Prefek, Ketua Murid dan Beater Quidditch tim asramanya. Dapat dilihat dari latar belakang keluarganya, Asrama Berixius Lestrange semasa di Hogwarts adalah Slytherin. Bahkan ada pengalaman aneh yang dialaminya saat seleksi asrama, dimana saat Topi Seleksi akan dikenakan di kepalanya, Topi Seleksi langsung meneriakkan Slytherin padahal belum dikenakan di kepalanya.

Anak dari pasangan Zaeful dan Nuxzagetha Lestrange (lahir : Bulstrode) ini dikenal sangat disiplin, rajin dan patuh terhadap peraturan oleh teman-teman seangkatan atau yang pernah satu sekolah dengannya, tak heran banyak guru yang bersimpati terhadap kepribadiannya. Dengan kepribadiannya yang luhur itu, memudahkannya dalam berkarir setelah lulus dari Hogwarts School. Berixius Lestrange bekerja di Kementrian Sihir sebagai Ketua Liga Pertahanan Keamanan Kementrian Sihir yang sangat mempengaruhi Ruang Lingkup Sihir semasa jabatannya.