Nottingham,  13 Desember 1989 adalah tanggal kelahiran Berixius Lestrange yang  semasa di Hogwarts pernah menjadi Prefek, Ketua Murid dan Beater  Quidditch tim asramanya. Dapat dilihat dari latar belakang keluarganya,  Asrama Berixius Lestrange semasa di Hogwarts adalah Slytherin. Bahkan  ada pengalaman aneh yang dialaminya saat seleksi asrama, dimana saat  Topi Seleksi akan dikenakan di kepalanya, Topi Seleksi langsung  meneriakkan Slytherin padahal belum dikenakan di kepalanya.
Anak  dari pasangan Zaeful dan Nuxzagetha Lestrange (lahir : Chang) ini  dikenal sangat disiplin, rajin dan patuh terhadap peraturan oleh  teman-teman seangkatan atau yang pernah satu sekolah dengannya, tak  heran banyak guru yang bersimpati terhadap kepribadiannya. Dengan  kepribadiannya yang luhur itu, memudahkannya dalam berkarir setelah  lulus dari Hogwarts School. Berixius Lestrange bekerja di Kementrian  Sihir sebagai Ketua Liga Pertahanan Keamanan Kementrian Sihir yang  sangat mempengaruhi Ruang Lingkup Sihir semasa jabatannya.
Setelah  beberapa tahun Berixius Lestrange menjabat, secara diam-diam dia  bergabung dalam Kelompok Berbahaya Pelahap Maut (Death Eaters) yang  didirikan kembali oleh pamannya Rudholpus Lestrange atas dasar  kepentingan keluarga. Rudholpus Lestrange  adalah suami dari Bellatrix Lestrange, Komandan Perang Dia Yang Namanya  Tak Boleh Disebut. Rudholpus mantan Tawanan Azkaban saat menjadi salah  satu tersangka dalam Peperangan Hogwarts, mendirikan kembali Pelahap  Maut dengan motif balas dendam terhadap siapapun yang telah membuat  istri tercintanya tewas. Itulah juga yang mendasari Berixius bergabung  ke kelompok yang sangat ditentang ini untuk menuntut balas atas kematian  bibi kesayangannya, Bellatrix Lestrange.
Semasa  bergabung menjadi Pelahap Maut, Berixius mendapat tugas untuk mencari  dan mengumpulkan kembali benda-benda Deathly Hallows untuk Kebaikan Yang  Lebih Besar. Walaupun  dia telah menjadi Pelahap  Maut, dia tidak meninggalkan dan menghancurkan karirnya. Dia bahkan  membantu para Auror menangkap para Pelahap Maut yang telah menggangu  kedamaian Negeri Sihir, itu semata dilakukannya untuk melindungi  karirnya sebagai Penjaga Perdamaian dan Mata-mata Rudholpus Lestrange.  Dalam menjalani tugasnya, dia juga harus melakukan sesuatu yang sangat  dibencinya yaitu berbaur dengan muggle. Dia juga mengubah jati dirinya  dengan bergabung dengan keluarga muggle yang memiliki anak yang sama  nama panggilannya dengan dirinya.  Sejak itu dia memerankan si muggle  Berry Fadlah Daulay yang aslinya sudah diubahnya menjadi vas bunga.  Berixius juga bekerja di pekerjaannya Si muggle Berry menjadi karyawan  di suatu Perusahaan Listrik Muggle. Dengan memiliki dua pekerjaan di  waktu yang sama, jelas membuatnya kewalahan dengan peran ganda ini,  sehingga dia memutuskan mencuri Pembalik Waktu dari Departemen Misteri  Kementrian Sihir. Dengan dibantu adik perempuannya Rixadealah Lestrange, mereka membunuh para penjaga Departemen Masteri yang sedang bertugas.
Menjelang  Musim Dingin ketiga setelah dia menjadi Pelahap Maut, Identitasnya  sebagai Pelahap Maut terbongkar saat dirinya dan adiknya Rixadealah  Lestrange beserta tiga Pelahap Maut lainnya berusaha menggali informasi  dari Si sinting Luna Lovegood dengan kutukan Cruciatus yang akhirnya  membuatnya gila di Hutan Belantara Jawa saat ekspedisinya mencari  Jenglot. Aksi mereka diketahui oleh para Auror dan Orde Phoenix,  diantaranya Harry dan Albus Potter, Ron dan Hermione Weasley, Cho  Sebastian dan Rubeus Hagrid. Terjadilah pertempuran seru antara Pelahap  Maut dengan Orde Phoenix  yang berakhir dengan kematian dua Pelahap Maut dan Albus Severus  Potter. Kejadian ini sangat memukul Harry Potter sebagai ayahnya.
Dengan  kemarahan besar, Harry Potter menggiring Berixius Lestrange dan Pelahap  Maut yang tersisa ke Pengadilan. Disana mereka di jerumuskan ke  Azkaban, tapi tidak bagi Berixius Lestrange. Hermione Weasley yang  menjadi Hakim dalam persidangan itu meminta Berixius untuk bersatu  dengan Orde Phoenix dan menjadi mata-mata di Pelahap Maut Rudholpus  Lestrange. Dan setelah persidangan itu juga Si muggle Berry dinormalkan kembali oleh petugas dari Departemen Pembalikan Sihir.
Terbongkarnya  identitas rahasia Berixius Lestrange membuatnya dipecat dari  pekerjaannya dan untuk menyempurnakan akibat kejahatannya, dia menjadi  agen ganda, menjadi Mata-mata Orde Phoenix dan Mata-mata Pelahap Maut.  Dia diminta oleh Orde Phoenix  melalui Hermione Weasley untuk membongkar rahasia siapa dibalik semua  ini, yang telah mendirikan kembali Pelahap Maut dan Berixius Lestrange  membongkar semuanya. Pada pertengahan Februari, Berixius kembali ke  Markas Pelahap Maut di kediaman orang tuanya dan mengajak semua Pelahap  Maut beserta Rudholpus Lestrange ke Hutan Terlarang yang menjaga salah  satu benda Deathly Hallows yaitu Batu Kebangkitan. Dia tahu informasi  ini dari Hermione, yang tahu dimana Harry Potter menjatuhkan Batu  Kebangkitan saat Peperangan Hogwarts, yang dilakukannya sebagai imbalan  atas tugasnya untuk menangkap kembali Rudholpus Lestrange. 
Di  belantara Hutan Terlarang, mereka berhasil menemukan Batu Kebangkitan  yang ditemukan oleh Nuxzagetha Lestrange dan menghancurkan  proteksi-proteksi sihir yang melindungi batu itu. Selain Berixius, tidak  ada yang tahu bahwa mereka telah dikepung oleh Auror dan Orde Phoenix  sehingga terjadilah pertempuran yang membuat Pelahap Maut kalah telak  dengan jumlah Auror yang lebih banyak dari mereka. Selama pertempuran  berlangsung, Berixius dibawa pergi oleh Ron Weasley untuk melindunginya  dari kelompok yang telah ditipunya. Rudholpus beserta Pelahap Maut  lainnya digiring ke Azkaban dan bagi Rudholpus, mereka memberinya  kecupan Dementor karena dia yang memimpin kelompok pembuat onar  perdamaian negeri sihir ini.
Rasa  gembira Berixius tidak dapat ditahan lagi saat diketahui bahwa orang  yang telah membunuh bibi tersayangnya, Bellatrix Lestrange, telah tewas  oleh Kecupan Dementor atas perintah keluarganya sendiri. Hanya diketahui  oleh Berixius dan Pelahap Maut yang masih banyak di Markas Besarnya  yang mengetahui bahwa Rudholpus yang dihukum mati itu bukan Rudholpus  Lestrange yang sebenarnya, dia adalah Molly Weasley yang telah diberi  kutukan Imperius dan diubah wujudnya oleh Berixius. Berixius bahkan  telah mendapatkan Batu Kebangkitan, salah satu benda Hallows yang  membuatnya tambah semangat untuk menjalankan tugas Kebaikan Yang Lebih  Besar karena kesetiaannya tetap untuk Pelahap Maut bukan Orde Phoenix.
Berixius  Lestrange juga yang melepaskan Tawanan Pelahap Maut dari Azkaban yang  dibantu oleh Ron Weasley yang sebelumnya telah diberi Kutukan Imperius  saat menyelamatkan Berixius dari pertempuran. Dengan pengaruh sihir juga  Ron Weasley bergabung menjadi Pelahap Maut dan membantu Berixius untuk  mengumpulkan benda-benda Hallows yang tersisa. Kesetiannya terhadap Orde  Phoenix masih dianggap setia oleh teman-temannya di Orde Phoenix, tapi tidak setelah kejadian yang menggemparkan Dunia Sihir khususnya Kementrian Sihir di Kantor Auror.
Di  ruangan yang penuh dengan Auror itu, Berixius Lestrange berhasil  mengambil alih kuasa kepemilikan Tongkat Sihir Elder dari Harry Potter,  Sang Terpilih, pemilik terakhir Tongkat Sihir Elder dengan cara  membunuhnya. Dia jelas terkepung karena tertangkap basah melakukan  kejahatan, tapi dia ditolong oleh Pelahap Maut yang diantaranya Ron  Weasley, yang seluruhnya sudah berada di Kementrian Sihir dengan  menyamarkan diri. Berixius dan setengah Pelahap Maut lainnya yang  semuanya keluarganya, meninggalkan pertempuran dan pergi ke Kuburan  Dumbledore di Hogwarts, tempat Tongkat Sihir Elder disimpan oleh Harry  Potter. Sehari sebelumnya, Berixius bersama Rixadealah Lestrange  berhasil merebut Hallows yang selama ini telah turun temurun diwariskan  di Keluarga Potter, Jubah Gaib, dari James Potter. Dengan kutukan  Cruciatus, Rixadealah Lestrange memaksa James Potter untuk memberikan  Jubah Gaibnya sampai membuatnya gila. Karena turut membantu James Potter  dan jelas membuat susah Berixius dan Rixadealah Lestrange,  Berixius  memberikan peringatan kepada Hugo Weasley dengan membuat cacat permanen  pada wajahnya dengan menggunakan Sectumsempra.
Berita tentang tewasnya Sang Penakluk Pangeran Kegelapan ternyata sudah sampai di telinga Hogwarts. Semua  yang berani menentang Berixius dan Pelahap Maut lainnya, melawan mereka  setelah tiba di sana. Pertempuran besar pun tak terlawatkan, walaupun  pihak Berixius telah menyusun rencana dengan sangat matang, mereka tidak  dapat mengesampingkan jumlah lawan mereka yang tiga kali lipat  banyaknya dari mereka. Di atas semua itu, Berixius bersama pamannya  Rudholpus Lestrange, berhasil mendapatkan Tongkat Sihir Elder. Semua benda-benda Deathly Hallows sekarang sudah ada di genggamannya.
Pelahap  Maut sudah tersudut bahkan banyak yang gugur diantara dua belah pihak  dalam pertempuran tersebut. Berixius sendiri sudah sekarat akibat  pertempuran itu dan di saat-saat terakhir tanpa sepengetahuan dia,  Berixius dibawa oleh arwah bibi tersayangnya, Bellatrix Lestrange pergi  dari pertempuran tersebut. Tanpa sengaja Berixius menggunakan kekuatan  Batu Kebangkitan dengan memanggil seluruh arwah Pelahap Maut yang gugur  dalam pertempuran. Arwah Pelahap Maut lainnya turut membantu Pelahap  Maut yang masih hidup dalam memenangkan pertempuran, tapi tidak ada yang  tahu dimana Berixius dibawa pergi dan kenapa dia tidak muncul-muncul  kembali setelah Pelahap Maut menguasai Kementrian dan Dunia Sihir.
Bertahun-tahun  setelah menghilangnya Berixius Lestrange yang misterius. Orde Phoenix  berhasil mengambil alih Kementrian dan Dunia sihir yang dikuasai oleh  Pelahap Maut dari kepimpinan rezim Rixadealah Lestrange yang semuanya  berada di balik sayap Rudholpus Lestrange oleh pemimpin Orde Phoenix yang baru, Hermione Weasley. Para  Pelahap Maut pun dijebloskan ke Azkaban yang telah diperketat  proteksinya. Bahkan suaminya sendiri, Ron Weasley tetap dimasukkan ke  Azkaban walaupun dia tahu suaminya bergabung dengan Pelahap Maut dibawah  pengaruh Kutukan Imperius. Di akhir semua itu, Kementrian Sihir dibawah  kepimpinan Hermione Weasley menyebarkan berita penangkapan terhadap  Berixius Zaeful Lestrange walaupun tidak ada yang pernah melihatnya  setelah hilangnya yang misterius di Pertempuran Hogwarts. 
