Ini adalah lanjutan cerita dari cerita sebelumnya Antara Dua Jalan. Selamat membaca ya :) dan jangan lupa kasih komentarnya. Enjoy It!
Gelombang ombak ganas menghantam batu karang. Menggetarkan papan-papan rumah di atasnya. Sesosok berkerudung turun dari sapu, menghampiri pintu rumah yang telah usang. Seekor rubah semerah api berlarian di atapnya. Dia mengetuk beringingan dengan ombak kembali menghantam batu karang. Membuat dirinya dan papan di dinding basah dengan air asin. Dia berpikir apakah ini tempat yang benar? Tak mungkin ada orang disini, mungkin ombak berikutnya langsung meruntuhkan rumah ini. Dia mengetuk pintu sekali lagi.
”Siapa?!” terdengar suara kasar dari dalam rumah.
”Aku” jawab sosok berkerudung.
Terdengar langkah terburu-buru. Pintu terbuka. Pria bersosok besar muncul dan menyuruh pria berkerudung masuk.
”Ah, kau ternyata. Ada kabar?” kata pria besar itu sembari menutup pintu.
Tanpa dipersilahkan, sosok berkerudung duduk dan memadamkan perapian yang menyala, membuat rumah itu berpenerangan remang-remang oleh cahaya bulan.
”Aku punya nama-nama yang bertanggung jawab atas kebobolan Azkaban.”
Pria bersosok besar terdiam tapi bersemangat. ”Ah, aku mendengarkan”
”Mereka yang lolos dari maut dan Kementrian mendirikan kembali kelompok onar mereka, Pelahap Maut. Buronan Kementrian yang belum berhasil ditangkap. Zaeful Lestrange, pria penjual Tanaman Ganas di Knockturn Alley. Dia pemimpinnya, maksudku dia yang mendirikan lagi dan yang memimpin saat membebaskan Rodolphus Lestrange. Tapi aku tak tahu alasan mereka mendirikan lagi. Entah itu karena sesuatu seperti kembalinya Lord Voldemort atau apa. Tapi anda benar, Mr. Adie.” sosok itu berbicara dengan semangat.