Selamat Datang di Blog saya. Semoga hari anda menyenangkan dan Terima Kasih sudah mampir :)

Minggu, 06 November 2011

Biographi Berixius Lestrange

Berixius Zaeful Lestrange atau yang lebih dikenal Berixius Lestrange oleh musuh dan kerabat dekatnya, memiliki nama panggilan yang akrab, Berry oleh keluarga besarnya. Dilahirkan dari keluarga besar sihir yang masih kuno, dimana sangat memperhatikan kemurnian darah dari para keturunannya dan calon yang akan menyandang nama keluarga Lestrange, dan memandang rendah kaum yang berbeda dengannya.

Nottingham, 13 Desember 1989 adalah tanggal kelahiran Berixius Lestrange yang semasa di Hogwarts pernah menjadi Prefek, Ketua Murid dan Beater Quidditch tim asramanya. Dapat dilihat dari latar belakang keluarganya, Asrama Berixius Lestrange semasa di Hogwarts adalah Slytherin. Bahkan ada pengalaman aneh yang dialaminya saat seleksi asrama, dimana saat Topi Seleksi akan dikenakan di kepalanya, Topi Seleksi langsung meneriakkan Slytherin padahal belum dikenakan di kepalanya.

Anak dari pasangan Zaeful dan Nuxzagetha Lestrange (lahir : Bulstrode) ini dikenal sangat disiplin, rajin dan patuh terhadap peraturan oleh teman-teman seangkatan atau yang pernah satu sekolah dengannya, tak heran banyak guru yang bersimpati terhadap kepribadiannya. Dengan kepribadiannya yang luhur itu, memudahkannya dalam berkarir setelah lulus dari Hogwarts School. Berixius Lestrange bekerja di Kementrian Sihir sebagai Ketua Liga Pertahanan Keamanan Kementrian Sihir yang sangat mempengaruhi Ruang Lingkup Sihir semasa jabatannya.

Setelah beberapa tahun Berixius Lestrange menjabat, secara diam-diam dia bergabung dalam Kelompok Berbahaya Pelahap Maut (Death Eaters) yang didirikan kembali oleh pamannya Rudholpus Lestrange atas dasar kepentingan keluarga. Rudholpus Lestrange adalah suami dari Bellatrix Lestrange, Komandan Perang Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut. Rudholpus mantan Tawanan Azkaban saat menjadi salah satu tersangka dalam Peperangan Hogwarts, mendirikan kembali Pelahap Maut dengan motif balas dendam terhadap siapapun yang telah membuat istri tercintanya tewas. Itulah juga yang mendasari Berixius bergabung ke kelompok yang sangat ditentang ini untuk menuntut balas atas kematian bibi kesayangannya, Bellatrix Lestrange.

Semasa bergabung menjadi Pelahap Maut, Berixius mendapat tugas untuk mencari dan mengumpulkan kembali benda-benda Deathly Hallows untuk Kebaikan Yang Lebih Besar. Walaupun  dia telah menjadi Pelahap Maut, dia tidak meninggalkan dan menghancurkan karirnya. Dia bahkan membantu para Auror menangkap para Pelahap Maut yang telah menggangu kedamaian Negeri Sihir, itu semata dilakukannya untuk melindungi karirnya sebagai Penjaga Perdamaian dan Mata-mata Rudholpus Lestrange. Dalam menjalani tugasnya, dia juga harus melakukan sesuatu yang sangat dibencinya yaitu berbaur dengan muggle. Dia juga mengubah jati dirinya dengan bergabung dengan keluarga muggle yang memiliki anak yang sama nama panggilannya dengan dirinya.  Sejak itu dia memerankan si muggle Berry Fadlah Daulay yang aslinya sudah diubahnya menjadi vas bunga. Berixius juga bekerja di pekerjaannya Si muggle Berry menjadi karyawan di suatu Perusahaan Listrik Muggle. Dengan memiliki dua pekerjaan di waktu yang sama, jelas membuatnya kewalahan dengan peran ganda ini, sehingga dia memutuskan mencuri Pembalik Waktu dari Departemen Misteri Kementrian Sihir. Dengan dibantu adik perempuannya Rixadealah Lestrange, mereka membunuh para penjaga Departemen Masteri yang sedang bertugas.

Menjelang Musim Dingin ketiga setelah dia menjadi Pelahap Maut, Identitasnya sebagai Pelahap Maut terbongkar saat dirinya dan adiknya Rixadealah Lestrange beserta tiga Pelahap Maut lainnya berusaha menggali informasi dari Si sinting Luna Lovegood dengan kutukan Cruciatus yang akhirnya membuatnya gila di Hutan Belantara Jawa saat ekspedisinya mencari Jenglot. Aksi mereka diketahui oleh para Auror dan Orde Phoenix, diantaranya Harry dan Albus Potter, Ron dan Hermione Weasley, Cho Sebastian dan Rubeus Hagrid. Terjadilah pertempuran seru antara Pelahap Maut dengan Orde Phoenix yang berakhir dengan kematian dua Pelahap Maut dan Albus Severus Potter. Kejadian ini sangat memukul Harry Potter sebagai ayahnya.

Dengan kemarahan besar, Harry Potter menggiring Berixius Lestrange dan Pelahap Maut yang tersisa ke Pengadilan. Disana mereka di jerumuskan ke Azkaban, tapi tidak bagi Berixius Lestrange. Hermione Weasley yang menjadi Hakim dalam persidangan itu meminta Berixius untuk bersatu dengan Orde Phoenix dan menjadi mata-mata di Pelahap Maut Rudholpus Lestrange. Dan setelah persidangan itu juga Si muggle Berry dinormalkan kembali oleh petugas dari Departemen Pembalikan Sihir.

Terbongkarnya identitas rahasia Berixius Lestrange membuatnya dipecat dari pekerjaannya dan untuk menyempurnakan akibat kejahatannya, dia menjadi agen ganda, menjadi Mata-mata Orde Phoenix dan Mata-mata Pelahap Maut. Dia diminta oleh Orde Phoenix melalui Hermione Weasley untuk membongkar rahasia siapa dibalik semua ini, yang telah mendirikan kembali Pelahap Maut dan Berixius Lestrange membongkar semuanya. Pada pertengahan Februari, Berixius kembali ke Markas Pelahap Maut di kediaman orang tuanya dan mengajak semua Pelahap Maut beserta Rudholpus Lestrange ke Hutan Terlarang yang menjaga salah satu benda Deathly Hallows yaitu Batu Kebangkitan. Dia tahu informasi ini dari Hermione, yang tahu dimana Harry Potter menjatuhkan Batu Kebangkitan saat Peperangan Hogwarts, yang dilakukannya sebagai imbalan atas tugasnya untuk menangkap kembali Rudholpus Lestrange.

Di belantara Hutan Terlarang, mereka berhasil menemukan Batu Kebangkitan yang ditemukan oleh Nuxzagetha Lestrange dan menghancurkan proteksi-proteksi sihir yang melindungi batu itu. Selain Berixius, tidak ada yang tahu bahwa mereka telah dikepung oleh Auror dan Orde Phoenix sehingga terjadilah pertempuran yang membuat Pelahap Maut kalah telak dengan jumlah Auror yang lebih banyak dari mereka. Selama pertempuran berlangsung, Berixius dibawa pergi oleh Ron Weasley untuk melindunginya dari kelompok yang telah ditipunya. Rudholpus beserta Pelahap Maut lainnya digiring ke Azkaban dan bagi Rudholpus, mereka memberinya kecupan Dementor karena dia yang memimpin kelompok pembuat onar perdamaian negeri sihir ini.

Rasa gembira Berixius tidak dapat ditahan lagi saat diketahui bahwa orang yang telah membunuh bibi tersayangnya, Bellatrix Lestrange, telah tewas oleh Kecupan Dementor atas perintah keluarganya sendiri. Hanya diketahui oleh Berixius dan Pelahap Maut yang masih banyak di Markas Besarnya yang mengetahui bahwa Rudholpus yang dihukum mati itu bukan Rudholpus Lestrange yang sebenarnya, dia adalah Molly Weasley yang telah diberi kutukan Imperius dan diubah wujudnya oleh Berixius. Berixius bahkan telah mendapatkan Batu Kebangkitan, salah satu benda Hallows yang membuatnya tambah semangat untuk menjalankan tugas Kebaikan Yang Lebih Besar karena kesetiaannya tetap untuk Pelahap Maut bukan Orde Phoenix.

Berixius Lestrange juga yang melepaskan Tawanan Pelahap Maut dari Azkaban yang dibantu oleh Ron Weasley yang sebelumnya telah diberi Kutukan Imperius saat menyelamatkan Berixius dari pertempuran. Dengan pengaruh sihir juga Ron Weasley bergabung menjadi Pelahap Maut dan membantu Berixius untuk mengumpulkan benda-benda Hallows yang tersisa. Kesetiannya terhadap Orde Phoenix masih dianggap setia oleh teman-temannya di Orde Phoenix, tapi tidak setelah kejadian yang menggemparkan Dunia Sihir khususnya Kementrian Sihir di Kantor Auror.

Di ruangan yang penuh dengan Auror itu, Berixius Lestrange berhasil mengambil alih kuasa kepemilikan Tongkat Sihir Elder dari Harry Potter, Sang Terpilih, pemilik terakhir Tongkat Sihir Elder dengan cara membunuhnya. Dia jelas terkepung karena tertangkap basah melakukan kejahatan, tapi dia ditolong oleh Pelahap Maut yang diantaranya Ron Weasley, yang seluruhnya sudah berada di Kementrian Sihir dengan menyamarkan diri. Berixius dan setengah Pelahap Maut lainnya yang semuanya keluarganya, meninggalkan pertempuran dan pergi ke Kuburan Dumbledore di Hogwarts, tempat Tongkat Sihir Elder disimpan oleh Harry Potter. Sehari sebelumnya, Berixius bersama Rixadealah Lestrange berhasil merebut Hallows yang selama ini telah turun temurun diwariskan di Keluarga Potter, Jubah Gaib, dari James Potter. Dengan kutukan Cruciatus, Rixadealah Lestrange memaksa James Potter untuk memberikan Jubah Gaibnya sampai membuatnya gila. Karena turut membantu James Potter dan jelas membuat susah Berixius dan Rixadealah Lestrange,  Berixius memberikan peringatan kepada Hugo Weasley dengan membuat cacat permanen pada wajahnya dengan menggunakan Sectumsempra.

Berita tentang tewasnya Sang Penakluk Pangeran Kegelapan ternyata sudah sampai di telinga Hogwarts. Semua yang berani menentang Berixius dan Pelahap Maut lainnya, melawan mereka setelah tiba di sana. Pertempuran besar pun tak terlawatkan, walaupun pihak Berixius telah menyusun rencana dengan sangat matang, mereka tidak dapat mengesampingkan jumlah lawan mereka yang tiga kali lipat banyaknya dari mereka. Di atas semua itu, Berixius bersama pamannya Rudholpus Lestrange, berhasil mendapatkan Tongkat Sihir Elder. Semua benda-benda Deathly Hallows sekarang sudah ada di genggamannya.

Pelahap Maut sudah tersudut bahkan banyak yang gugur diantara dua belah pihak dalam pertempuran tersebut. Berixius sendiri sudah sekarat akibat pertempuran itu dan di saat-saat terakhir tanpa sepengetahuan dia, Berixius dibawa oleh arwah bibi tersayangnya, Bellatrix Lestrange pergi dari pertempuran tersebut. Tanpa sengaja Berixius menggunakan kekuatan Batu Kebangkitan dengan memanggil seluruh arwah Pelahap Maut yang gugur dalam pertempuran. Arwah Pelahap Maut lainnya turut membantu Pelahap Maut yang masih hidup dalam memenangkan pertempuran, tapi tidak ada yang tahu dimana Berixius dibawa pergi dan kenapa dia tidak muncul-muncul kembali setelah Pelahap Maut menguasai Kementrian dan Dunia Sihir.

Bertahun-tahun setelah menghilangnya Berixius Lestrange yang misterius. Orde Phoenix berhasil mengambil alih Kementrian dan Dunia sihir yang dikuasai oleh Pelahap Maut dari kepimpinan rezim Rixadealah Lestrange yang semuanya berada di balik sayap Rudholpus Lestrange oleh pemimpin Orde Phoenix yang baru, Hermione Weasley. Para Pelahap Maut pun dijebloskan ke Azkaban yang telah diperketat proteksinya. Bahkan suaminya sendiri, Ron Weasley tetap dimasukkan ke Azkaban walaupun dia tahu suaminya bergabung dengan Pelahap Maut dibawah pengaruh Kutukan Imperius. Di akhir semua itu, Kementrian Sihir dibawah kepimpinan Hermione Weasley menyebarkan berita penangkapan terhadap Berixius Zaeful Lestrange walaupun tidak ada yang pernah melihatnya setelah hilangnya yang misterius di Pertempuran Hogwarts.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar